Jakarta – Citayam Fashion Week (CFW) di Jakarta Pusat, menjadi tidak benar satu destinasi wisata masyarakat lokal di akhir pekan, warga jadi berdatangan ke wilayah CFW yang sedang viral ini. Jumlah pengunjung jadi ramai saat sore menjelang malam. Tak hanya berkunjung, masyarakat termasuk menyebabkan konten-konten video maupun berfoto ria di zebra cross yang digunakan sebagai wilayah catwalk.
Asal mula Citayam Fashion Week nampak dan menjadi viral
SCBD itu kepanjangan berasal berasal dari Sudirman Central Business District. Namun, setelah viral, SCBD diplesetkan oleh banyak orang bersama bersama nama yang baru yakni Sudirman, Citayam, Bojonggede, dan Depok. Tentunya hal ini bukan tanpa alasan, sebab remaja yang berkumpul di sana kebanyakan berasal berasal berasal dari tempat Sudirman, Citayam, Bojonggede, dan Depok.
Lalu, kenapa nama Citayam Fashion Week muncul? Alasannya sebab remaja yang mendominasi di sana adalah asli berasal berasal dari Citayam, tapi Fashion Week sendiri terinspirasi berasal berasal dari model unik, seperti seperti sedang berada di acara fashion show.
Berasal berasal dari ajang adu busana untuk konten di sosial media
Fenomena Citayam Fashion Week ternyata berasal berasal dari para remaja, yang berkumpul di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, hanya untuk sekadar nongkrong dan menikmati hiburan bersama mengenakan fashion atau busana yang nyentrik. Hingga rancangan catwalk ala model-model profesional terealisasikan, untuk mencukupi keperluan konten di sosial media.
Menjadi wadah untuk menyalurkan ekspresi remaja
Ramainya fenomena Citayam Fashion Week disebut-sebut menyebabkan begitu banyak ragam efek positif. Seperti menjadi wadah para remaja untuk berkreasi dalam berbusana. Hingga beruntung para pedagang sekitar, yang tingkatkan omzet mereka.
Citayam Fashion Week tak bertahan lama
Fenomena Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas mendadak viral sebab model busana nyentik yang didominasi anak muda berasal dari Depok, Citayam, dan Bojonggede.
tren “Citayam Fashion Week” diprediksi tidak bakal mampu bertahan lama sebab kemunculannya yang spontan.
Kemunculan “Citayam Fashion Week” tidak bakal bertahan lama, sebab itu hanya respons tenar saja. Kemunculannya itu adalah sebuah komunitas cair yang tidak terstruktur, yang terkonstruksi secara spontan.
Fenomena “Citayam Fashion Week” merupakan tren yang nampak di sedang ketiadaan tempat publik bagi remaja di tempat penyangga Jakarta.